AMALAN-AMALAN HIDUP DI DUNIA MENUJU AKHIRAT

Vestibulum urna ipsum

product

Price: $180

Detail | Add to cart

Aliquam sollicitudin

product

Price: $240

Detail | Add to cart

Pellentesque habitant

product

Price: $120

Detail | Add to cart

Tujuan dan Dasar Berpendidikan Akhlak




Tujuan Pendidikan Akhlak

Pendidikan akhlak merupakan upaya manusia mempertahankan hidupnya. Akhlaklah yang membedakan manusia dari binatang. Kemajuan ilmu pengetahuan tanpa diimbangi dengan akhlak tidak akan mampu mempertahankan manusia dari kepunahan. Semakin tinggi ilmu pengetahuan, semakin tinggi pula peralatan dan teknik membinasakan sesama manusia.

Dapat disaksikan dalam kehidupan sehari-hari bahwa para pelaku kriminalitas dan kejahatan ekonomi kelas kakap bukanlah orang-orang bodoh, melainkan orang-orang pintar dan berpangkat tinggi. Bahkan tidak sedikit orang kaya, terpelajar, dan berpangkat tidak mampu meringankan beban kesengsaaraan rakyat.

Padahal ilmu yang dipahaminya menganjurkannya untuk menolong rakyat dari kesengsaraan dan penderitaan. Sebaliknya, tidak sedikit orang yang tidak berilmu memiliki akhlak yang mulia. Dengan segala kemampuan yang dimilikinya, mereka memberikan pertolongan kepada orang lain yang hidup dalam kemiskinan dan penderitaan.

Dari uraian ini, tampaknya dapat dipahami bahwa tujuan pendidikan akhlak dalam Islam adalah sebagai berikut:

Mendapatkan Ridha Allah
Jika sikap mengharapkan ridha kepada Allah sudah tertanam dalam diri seorang muslim dan sudah menjadi hiasan dalam kehidupannya, semua perbuatan baiknya akan dilakuakan dengan ikhlas. Seorang siswa akan menuntut ilmu bukan hanya karena berharap kepandaian. Seseorang akan berdagang tidak semata-mata mencari keuntungan. Petani tidak lagi bekerja di sawah hanya karena hasil panennya saja. Bahkan, orang menolong sesamanya juga bukan hanya karena mengetahui bahwa hidup ini haruis saling tolong-menolong. Semua itu akan dilakukan oleh setiap muslim juga dalam rangka ibadah kepada Allah untuk mencari ridha-Nya.

Terbentuknya pribadi muslim yang luhur dan mulia
Seorang muslim yang mulia senantiasa bertingkah laku dengan terpuji, baik ketika berhubungan dengan Allah, sesama manusia, maupun dengan alam sekitarnya.

Terwujudnya perbuatan yang terpuji dan mulia.
Seorang muslim yang berakhlak mulia akan berusaha agar seluruh tingkah lakunya tidak menyusahkan orang lain. Sebaliknya, ia akan berusaha agar tindakannya dapat menyenangkan orang lain dan mendatangkan manfaat bagi orang lain dan diri sendiri.

Terhindarnya perbuatan yang hina dan tercela.
Dengan berakhlak mulia, seseorang dapat menyelamatkan orang lain dari dirinya. Pengaruh ini selanjutnya akan menyebar dan menyelamatkan kehidupan manusia secara umum, baik di dunia maupun di akhirat. Ibnu Rusyd, sorang filosof muslim yang ternama, berkata dalam syairnya.
إِنَّمَا الْأُمَمُ الْأَخْلَاقُ مَا بَقِيَتْ ● فَإِنْ هُمُوْا ذَهَبَتْ أَخْلَاقُهُمْ ذَهَبُوْا
Artinya: “Setiap bangsa hanya akan tegak selama masih terdapat akhlak. Jika akhlak telah hilang, maka hancurlah bangsa itu.”

Bahkan, Allah juga mengutus Nabi Muhammad untuk menyempurnakan ajaran akhlak yang telah dibawa oleh nabi-nabi sebelumnya dan menjaga kelangsungan manusia dari kepunahan yang diakibatkan oleh rusaknya pada zaman Jahiliyyah. Karena kerusakan akhlak yang melanda kaum jahiliyyah sebelum kedatangan Nabi saw telah melanda tidak saja rakyat jelata, melainkan juga kaum bangsawannya. Minuman keras, perjudian, pencurian, perampokan dengan kekerasan, dan pertumpahan darah telah menjadi bagian kehidupan sehari-hari dari masyarakat jahiliyyah. Anehnya, peristiwa keburukan akhlak semacam itu tampak terulang lagi pada era globalisasi ini.

Dasar Pendidikan Akhlak

Masalah akhlak menjadi barometer tinggi rendahnya derajat seseorang. Sekalipun orang dapat pandai setinggi langit, tetapi jika suka melanggar norma agama atau melanggar peraturan pemerintah, maka ia tidak dapat dikatakan seorang yang mulia. Rasulullah bersabda dalam salah satu hadisnya.

أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ إِيْمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقاً وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ
Artinya:
“Orang yang paling beriman adalah yang terbaik budi pekertinya, dan sebaik-baiknya kalian adalah yang berperilaku paling baik terhadap istri.” (H. R. Tirmidzi)

Akhlak tidak hanya menentukan tinggi derajat seseorang, melainkan juga masyarakat. Masyarakat yang terhormat adalah masyarakat yang terdiri atas orang-orang yang berbudi pekerti baik. Sebaliknya, masyarakat yang beranggotakan orang yang suka melakukan perampokan, kejahatan, penodongan, dan berbagai macam kemaksiatan, tidak dapat dikatakan sebagai masyarakat yang baik. Bahkan masyarakat yang demikian dapat menghambat kemajuan pembangunan dan dapat menyusahkan pemerintah dan bangsa.

إِذَا ظَهَرَتْ الْفَاحِشَةُ كَانَتْ الرَّجْفَةُ
Artinya:
“Apabila kemaksiatan telah merajalela, maka timbullah kegoncangan.” (HR. Ad-Dailamy, dari Ibnu ‘Umar)

Pendidikan akhlak sangat diperlukan dan harus dilaksanakan sedini mungkin dengan berdasarkan atas ajaran Islam yang bersumber dari Al-uran dan sunnah Rasulullah. Di antara ayat Al-Quran yang dapat dijadikan dalil pendidikan akhlak adalah, antara lain firman Allah sural Al-Ahzab ayat ke-21.

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُوْلِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُوْاللهَ وَالْيَوْمَ الْأَخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيْراً
Artinya: “Sesungguhnya dalam diri Rasulullah terdapat suri teladan yang baik bagi kalian, (yaitu) bagi oprang-orang yang mengharapkan rahmat Allah dan keselamatan di Hari Akhirat, serta banyak mengingat Allah.” (S. Al-Ahzab: 21).

Allah bahkan pernah berfirman khusus untuk memuji akhlak Nabi Muhammad yang Mulia.

وَإْنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيْمٍ
Artinya:
“Sesungguhnya kamu benar-benar memiliki budi pekerti yang agung.” (QS. Al-Qalam: 14)

Adapun dalil yang menjadi dasar pendidikan akhlak yang berasal dari sunnah Rasulullah, di antaranya, adalah sabda Nabi Muhammad saw. yang diriwayatkan oleh Al-Bayhaqi.

اَلْخُلُقُ الْحَسَنُ يُذْهِبُ الْخَطَاياَ كَمَا يُذْهِبُ الْمَاءُ الْجَلِيْدَ وَالْخُلُقُ السُّوْءُ يُفْسِدُ الْعَمَلَ كَمَا يُفْسِدُ الْخَلُّ الْعَسَلَ
Artinya:
“Akhlak yang baik dapat menghapus kesalahan, seperti halnya air dapat menghancurkan tanah yang keras. Akhlak yang jahat merusak kebaikan seperti halnya cuka merusak madu.” (HR. Al-Bayhaqi)

Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Al-Hakim, Nabi Muhammad SAW bersada:

كَرَمُ الْمُؤْمِنِ دِيْنُهُ وَمُرُوْئَتُهُ عَقْلُهُ وُحَسْبُهُ خُلُقُهُ
Artinya:
“Kemuliaan seorang mukmin terletak pada agamanya, kepribadiannya terletak pada akalnya, dan kehormatannya terletak pada Akhlaknya.” (HR. Al-Hakim)

HIKMAH DIBALIK LAFADZ BISMILLAH

HIKMAH DIBALIK 
LAFADZ BISMILLAH




Para ulama menerangkan hikmah bacaan Bismillah ar-Rahman ar-Rahim. Dari semua itu dapat disimpulkan, bahwa dengan bacaan Bismillah ar-Rahman ar-Rahim yang diucapkan di awal aktivitas berarti:
  1. Kita telah menghubungkan diri kita dengan Allah.
  2. Kita menyadari sepenuhnya bahwa perbuatan itu dilakukan karena Allah dan untuk meraih ridha-Nya.
  3. Kita menyadari sepenuhnya bahwa tanpa kekuatan yang diberikan Allah kita tidak akan mampu melakukan aktivitas apapun.
Basmallah sebuah kalimat yang tidak asing bagi seorang muslim. Basmallah diucapkan ketika akan memulai setiap perkara yang bermanfaat. Rasulullah bersabda, “Setiap perkara yang tidak dimulai dengan bismillah (dalam riwayat lain: dengan mengingat Allah), maka amalan tersebut terputus (kurang) keberkahan-Nya.”
Syekh Muhd.Abdul berkata didalam tafsirnya : “Al-Qur’an itu Imam dan ikutan kita,karena itu Al-Qur’an dimulai dengan kalimat ini,yaitu dengan Bismillah.Itu satu petunjuk bagi kita agar sekalian perbuatan kita dimulai dengan membaca Bismillah.”

THE POWER OF BASMALAH
Pertama, dilindungi dari gangguan Jin & Setan
Dan sabda Rasulullah: “Penghalang antara mata jin dan aurat Bani Adam, apabila salah seorang dari mereka melepas pakaiannya, ialah dengan membaca Bismillah.”
“Apabila seorang masuk ke rumahnya dan mengingat Allah (berdzikir) ketika masuknya dan ketika makan, maka setan berkata: “Tidak ada tempat istirahat dan makan malam untuk kalian.” Dan apabila ia masuk dan tidak mengingat Allah ketika masuk, maka setan berkata: “Kalian telah mendapatkan tempat istirahat.” Dan apabila ia tidak mengingat Allah ketika makan, maka ia berkata:”Kalian mendapatkan tempat istirahat dan makan malam”
Kedua, dilindungi dari gangguan orang yang bermaksud jahat
Ketika Khalid bin Walid tertimpa kebimbangan, mereka berkata kepadanya, “Berhati-hatilah dengan racun, jangan sampai orang asing memberikan minum padamu,” maka ia berkata, “berikanlah kepadaku,” dan ia pun mengambil dengan tangannya dan membaca: “Bismillah,” lalu ia meminumnya. Maka sedikitpun tidak memberikan bahaya kepadanya. Hadist tersebut diatas memperjelas betapa pentingnya mengucapkan basmallah ketika akan memulai suatu pekerjaan sehari-hari yang bersifat positif.

KISAH BERKAH DI BALIK BASMALLAH
Ada seorang perempuan tua yang taat beragama, tetapi suaminya seorang yang fasik dan tidak mahu mengerjakan kewajipan agama dan tidak mahu berbuat kebaikan. Perempuan itu senantiasa membaca Bismillah setiap kali hendak bercakap dan setiap kali dia hendak memulakan sesuatu sentiasa didahului dengan Bismillah. Suaminya tidak suka dengan sikap isterinya dan senantiasa memperolok-olokkan isterinya.
Suaminya berkata sambil mengejak, “Asyik Bismillah, Bismillah. Sekejap-sekejap Bismillah.”
Isterinya tidak berkata apa-apa sebaliknya dia berdoa kepada Allah S.W.T. supaya memberikan hidayah kepada suaminya. Suatu hari suaminya berkata : “Suatu hari nanti akan aku buat kamu kecewa dengan bacaan-bacaanmu itu.”
Untuk membuat sesuatu yang memeranjatkan isterinya, dia memberikan uang yang banyak kepada isterinya dengan berkata, “Simpan duit ini.” Isterinya mengambil duit itu dan menyimpan di tempat yang selamat, di samping itu suaminya telah melihat tempat yang disimpan oleh isterinya. Kemudian dengan senyap-senyap suaminya itu mengambil uang tersebut dan mencampakkan dompet berisi uang itu ke dalam perigi di belakang rumahnya.
Setelah beberapa hari kemudian suaminya itu memanggil isterinya dan berkata, “Berikan padaku uang yang aku berikan kepada engkau dahulu untuk disimpan.”
Kemudian isterinya pergi ke tempat dia menyimpan uang itu dan diikuti oleh suaminya dengan berhati-hati dia menghampiri tempat dia menyimpan uang itu dia membuka dengan membaca, “Bismillahirrahmanirrahiim.” Ketika itu Allah S.W.T. menghantar malaikat Jibril untuk mengembalikan dompet yang berisi uang itu dan menyerahkan uang itu kepada suaminya kembali.
Alangkah terperanjat suaminya, dia berasa bersalah dan mengaku segala perbuatannya kepada isterinya, ketika itu juga dia bertaubat dan mula mengerjakan perintah Allah, dan dia juga membaca Bismillah apabila dia hendak melekukan suatu pekerjaan.
Dari semua itu dapat disimpulkan, bahwa dengan bacaan Basmalah yang diucapkan di awal aktivitas berarti:
  • Kita telah menghubungkan diri kita dengan Allah.
  • Kita menyadari sepenuhnya bahwa perbuatan itu dilakukan karena Allah dan untuk meraih ridha-Nya.
  • Kita menyadari sepenuhnya bahwa tanpa kekuatan yang diberikan Allah kita tidak akan mampu melakukan aktivitas apapun.
Lafadz-Lafadz BASMALAH
Terdapat beberapa perbedaan lafadz/teks basmalah, yaitu :
1. Bismillah (بسم الله)Rasulullah SAW bersabda, “ Barangsiapa keluar dari rumahnya membaca Bismillah, aku bertawakkal kepada Allah, tiada daya dan kekuatan kecuali bersama Allah, maka dikatakan kepadanya, “ Kamu telah tercukupi dan terlindungi ” dan syetan pun akan menjauh darinya.” (HR. Abu Dawud)
2. Bismika Allahumma (بِسْمِكَ اللَّهُمَّ)Al-Bukhari meriwayatkan, Apabila Rasulullah SAW berbaring di tempat tidurnya, beliau membaca : “ Bismika Allahumma ahya wa amut. ”
3. Bismillah al-Kabir (بِسْمِ اللهِ الْكَبِيْرِ)Ibnu Abbas menceritakan, “Rasulullah SAW pernah mengajari mereka (para sahabat) ruqyah demam dan penyakit-penyakit lainnya, (dengan do’a), “ Bismillahi al-Kabir. a’udzu billah al-’Azhim min kulli ‘arqin… ” (HR. at-Tirmidzi)
4. Bismillahir Rahman (بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ)Asy-Sya’bi menceritakan, biasanya orang-orang jahiliyah mulai menulis (surat) dengan kalimat “Bismikallahumma”. maka Rasulullah SAW pun memulai apa yang beliau tulis dengan “Bismikallahumma”. Sampai turun ayat “Bismillahi majreha wa mursaha” (QS. Al-Hud (11): 41), maka beliau pun mulai menulis dengan “bismillah“. Kemudian turun ayat “Ud’ullaha awir rahman” (QS. Al-Isra’ (17): 110), maka beliau pun mulai menulis dengan “Bismillahir rahman“. Tapi ketika turun ayat yang berbunyi “Innahu min sulaiman wa innahu bismilllahir Rahmanir Rahim” (QS. An-Naml (27): 30), maka beliau pun mulai menulis dengan “Bismillahirrahmanirrahim“. (HR. Abdurrazaq, Ibnu Abi Syaibah, Ibnu Mundzir dan Ibnu Hakim)
5. Bismillah al-Malik ar-Rahman (بِسْمِ اللهِ الْمَلِكِ الرَّحْمَنِ)Husein bin Ali bin Abi Thalib meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Umatku akan selalu aman dari tenggelam, apabila naik kapal dengan membaca, “Bismillahil malikir Rahman, Bismillahi majreha wa mursaha inna Rabbi ghofurur Rahim.” (HR. ath-Thabrani, Ibnu Sunni dan Abu Ya’la)
6. Bismillahir Rahmanir Rahim (بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ)Abu Malik menceritakan, “Dahulu Rasulullah SAW menulis diawali degan kalimat “Bismika allahumma”, ketika turun ayat “Innahu min sulaiman wa innahu bismilllahirrahmanir Rahim.” (QS. An-Naml (27): 30), maka beliau pun mulai menulis dengan “Bismillahir Rahmanir Rahim“.” (HR. Abu Dawud)
7. Bismillahilladzi la ilaha illa huwa (بِسْم اللهِ الَّذِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَِ)Anas bin Malik meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda, “Yang bisa menutupi aurat anak Adam (manusia) dari pandangan mata jin, ketika hendak menanggalkan pakaiannya adalah membaca “Bismillahil ladzi la ilaha illa huwa” (Dengan nama Allah yang tiada Tuhan selain Dia).” (HR. Ibnu Sunni)
Dari beberapa lafadz di atas yang paling populer dan banyak diucapkan oleh kaum muslimin dan lebih utama untuk dibaca adalah بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Karena lafadz itulah yang dipilih oleh Allah sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an:وَإِنَّهُ مِنْ سُلَيْمَانَ وَإِنَّهُ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
“Sesungguhnya surat itu, dari Sulaiman dan sesungguhnya (isi)nya: “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.“ (QS. An-Naml (27): 30)
Dan juga lafadz basmalah yang tertulis pada ayat pertama surat Al-Fatihah dan lafadz bismillah yang menjadi pemisah antar surat-surat dalam Al-Qur’an kecuali surat At-Taubah yang memang tdak tertulis lafadz basmalah-nya.



Konsep Islam - المفاهيم الإسلامية - Islamic Concept